STENOGRAFI
Setiap pelajar SMK pasti mendapat materi tentang
steno, steno banyak yang menafsirkan sebagai tulisan cepat, maka banyak orang
yang beranggapan bahwa tulisan steno berarti tulisan cepat. Hal ini timbul
karena sebagian orang hanya melihat dari hasil yang dicapai seorang stenografer
yang mempu menulis steno dengan cepat, seperti pada saat mencatat suatu
percakapan dengan menggunakan tulisan steno. Stenografer mampu mencatat suatu
percakapan dengan lengkap karena memakai stenografi, hal ini tidak akan dapat
dilakukan apabila memakai tulisan latin biasa. Nah sebenarnya apa sih
Stenografi itu ???...
PENGERTIAN STENOGRAFI
Stenografi berasal dari bahasa
Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti
singkatan atau pendek “GRAPHEIN” yang berarti tulisan. Jadi stenografi
(stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek.
Tulisan steno dibuat dan
disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam
menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat
daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan
menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu
yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk
mengucapkan kata yang dimaksud.
Misalnya orang yang menulis
huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan
menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir
setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja. Maka
karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis
steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin.
PERKEMBANGAN STENOGRAFI
Stenografi berkembang mulai
beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan
dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di
negara-negara tertentu, misalnya : Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright
pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari
Inggris ( London ) Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans.
Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824. Stenografi oleh
Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis. Di
Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard
Schaap. Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun
1925. Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah
ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran
pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem
Nasional.
MANFAAT STENOGRAFI
Manfaat stenografi banyak
sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya dengan ketrampilan stenografi
adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat
berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa
memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder,
tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis
dan mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk
dipelajari.
Bayangkan saja, seandainya
suatu saat aneka macam gadget yang selama ini digendong menguntit kita ke
mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena
alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita?
Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat.
Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir
stenografi. Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris,
mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat.
Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat.
Mahasiswa bisa mencatat
ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat,
tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Adapun manfaat dari belajar stenografi
ini adalah sebagai berikut : Untuk membuat hasil persidangan atau risalah
lengkap. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan. Untuk
mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi,
baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport. Untuk mencatat
dikte. Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis. Bagi wartawan yang
bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang.
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat
diterjemahkan dengan cepat. Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat
rahasia.
RANGKUMAN MANFAAT STENO
· BAGI SEORANG SEKRETARIS,BERMANFAAT UNTUK
MENCATAT /MENERIMA DIKTE PERINTAH DARI SEORANG PIMPINAN &MENCATAT NOTULA
PADA SAAT MENDAMPINGI SEORANG PIMPINAN
· BAGI SEORANG WARTAWAN,BERMANFAAT UNTUK
MEWAWAN CARAI ORANG PADA SAAT MENULIS BERITA UNTUK MEMBUAT NOTULA RAPAT
·
BAGI SEORANG MAHASISWA,BERMANFAAT UNTUK
MEMBUAT HASIL PERSIDANGAN /NASKAH LENGKAP
Syarat Huruf
Stenografi
1. Ukuran
: 0 ruang, 1 ruang, 2 ruang normal) dan 3 ruang
2. Arah Penulisan: -Bawah ke atas:
Huruf vocal, -Atas kebawah: Huruf konsonan, -Kiri ke kanan: 0 ruang
3. Bentuk:
*Garis lurus, *Garis lengkung, *Lingkaran, *Bagian lingkaran
HURUF HURUF STENO
DASAR-DASAR ABJAD STENO
Ukuran Huruf Steno
1. Huruf 1 ruang : Terdiri dari abjad: a, h, l, m, dan n.
2. Huruf 2 ruang: Terdiri dar i abjad: b, c, d, g, l, j, k, p, q, s , t, dan u
3. Huruf 3 ruang: Terdiri dar i abjad: f, v, w, y, dan z.
4. Huruf tanpa ruang
a. Huruf yang tingginya ¼ normal yaitu: r, ng
b.Huruf mendatar pada garis yaitu: o dan e
c. Huruf yang berbentuk lingkaran: l, ng, ny, nj, kw, r.
Dari banyak huruf-huruf di atas tadi, ada yang dinamakan huruf vocal dan huruf konsonan
1. huruf vocal atau huruf hidup
yaitu yang terdiri dari huruf A, I, U, E danO,huruf ini di tulis dari bawah ke atas
Huruf A ukurannya 1 ruang, condongnya kurang lebih 30 derajat.
Huruf I ukurannya 2 ruang, condongnya kurang lebih 60 derajat.
Huruf U ukurannya 2 ruang, condongnya kurang lebih 30 derajat
Huruf E ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, condong dari huruf kurang lebih 60 derajat
Huruf O ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, lebih panjang dari huruf E.
Huruf O ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, lebih panjang dari huruf E.
2. Huruf konsonan atau huruf mati
yaitu yang bukan merupakan huruf vocal (A, I, U, E, dan O) itu dinamakan
huruf konsonan, penulisan huruf ini berbeda dengan huruf vocal yaitu
penulisannya dari atas kebawah. penjelasan untuk penulisan huruf
konsonan sebagai berikut: Penulisan dari atas ke bawah
B ukurannya dua ruang huruf ini seperti huruf C tapi lebih buncit
C ukurannya dua ruang
D ukurannya dua ruang
F ukurannya 3 ruang
G ukurannya 2 ruang
H ukurannya 1 ruang
J ukurannya 2 ruang
K ukurannya 2 ruang seperti angka 7 tetapi agak melengkung
L ukurannya 2 ruang
M ukurannya 1 ruang
N ukurannya 1 ruang
P ukurannya 2 ruang
Q ukurannya 2 ½ ruang
R ukurannya 1 ruang
S ukurannya 2 ruang
T ukurannya 2 ruang
V ukurannya 3 ruang
W ukurannya 3 ruang
X ukurannya 1 ruang
Y kurannya 3 ruang
Z ukurannya 3 ruangsiapa siapa saja sih yang bisa menggunakan tulisan atau yang belajar stenografi
kita liat aja yukk cekidooot :DD
#Semoga bermanfaat :D#