Rabu, 14 Oktober 2015

STENOGRAFI



STENOGRAFI
Setiap pelajar SMK pasti mendapat materi tentang steno, steno banyak yang menafsirkan sebagai tulisan cepat, maka banyak orang yang beranggapan bahwa tulisan steno berarti tulisan cepat. Hal ini timbul karena sebagian orang hanya melihat dari hasil yang dicapai seorang stenografer yang mempu menulis steno dengan cepat, seperti pada saat mencatat suatu percakapan dengan menggunakan tulisan steno. Stenografer mampu mencatat suatu percakapan dengan lengkap karena memakai stenografi, hal ini tidak akan dapat dilakukan apabila memakai tulisan latin biasa. Nah sebenarnya apa sih Stenografi itu ???...

PENGERTIAN STENOGRAFI

Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek “GRAPHEIN” yang berarti tulisan. Jadi stenografi (stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek.
Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud.
Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja. Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin.

PERKEMBANGAN STENOGRAFI 
Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara tertentu, misalnya : Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London ) Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans. Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824. Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis. Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap. Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun 1925. Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem Nasional.

MANFAAT STENOGRAFI

Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari.
Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir stenografi. Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat. Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat.
Mahasiswa bisa mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut : Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan. Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport. Untuk mencatat dikte. Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis. Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang. Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat. Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia. 

RANGKUMAN MANFAAT STENO

·      BAGI SEORANG SEKRETARIS,BERMANFAAT UNTUK MENCATAT /MENERIMA DIKTE PERINTAH DARI SEORANG PIMPINAN &MENCATAT NOTULA PADA SAAT MENDAMPINGI SEORANG PIMPINAN
·      BAGI SEORANG WARTAWAN,BERMANFAAT UNTUK MEWAWAN CARAI ORANG PADA SAAT MENULIS BERITA UNTUK MEMBUAT NOTULA RAPAT
·         BAGI SEORANG MAHASISWA,BERMANFAAT UNTUK MEMBUAT HASIL PERSIDANGAN /NASKAH LENGKAP
Syarat Huruf Stenografi
1.      Ukuran : 0 ruang, 1 ruang, 2 ruang normal) dan 3 ruang
2.      Arah Penulisan: -Bawah ke atas: Huruf vocal, -Atas kebawah: Huruf konsonan, -Kiri ke kanan: 0 ruang
3.      Bentuk: *Garis lurus, *Garis lengkung, *Lingkaran, *Bagian lingkaran


HURUF HURUF STENO

DASAR-DASAR ABJAD STENO

Ukuran Huruf   Steno
1. Huruf 1 ruang : Terdiri dari abjad: a, h, l, m, dan n.



2. Huruf  2 ruang: Terdiri dar i abjad: b, c, d, g, l, j, k, p, q, s , t, dan u
3. Huruf  3 ruang: Terdiri dar i abjad: f, v, w, y, dan z.
 
4. Huruf tanpa ruang
a. Huruf yang tingginya ¼ normal yaitu: r, ng
 
b.Huruf  mendatar  pada  garis yaitu: o dan e
c. Huruf  yang  berbentuk lingkaran: l, ng, ny, nj, kw, r.
 



Dari banyak huruf-huruf di atas tadi, ada yang dinamakan huruf vocal dan huruf konsonan
1. huruf vocal atau huruf hidup
    yaitu yang terdiri dari huruf A, I, U, E danO,huruf ini di tulis dari bawah ke atas
    Huruf A ukurannya 1 ruang, condongnya kurang lebih 30 derajat.
    Huruf I ukurannya 2 ruang, condongnya kurang lebih 60 derajat.
    Huruf U ukurannya 2 ruang, condongnya kurang lebih 30 derajat
    Huruf E ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, condong dari huruf kurang lebih 60 derajat
    Huruf O ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, lebih panjang dari huruf E. 
2. Huruf konsonan atau huruf mati
yaitu yang bukan merupakan huruf vocal (A, I, U, E, dan O) itu dinamakan huruf konsonan, penulisan huruf ini berbeda dengan huruf vocal yaitu penulisannya dari atas kebawah. penjelasan untuk penulisan huruf konsonan sebagai berikut: Penulisan dari atas ke bawah
ukurannya dua ruang huruf ini seperti huruf C tapi lebih buncit
C ukurannya  dua ruang 
D ukurannya dua ruang
F ukurannya 3 ruang
G  ukurannya 2 ruang
H ukurannya 1 ruang
J ukurannya 2 ruang
K ukurannya 2 ruang seperti angka 7 tetapi agak melengkung
ukurannya 2 ruang
M ukurannya 1 ruang
ukurannya 1 ruang
ukurannya  2 ruang
Q  ukurannya 2 ½ ruang
R ukurannya 1 ruang
ukurannya 2 ruang
T  ukurannya 2 ruang
V  ukurannya 3 ruang
W ukurannya 3 ruang
X ukurannya 1 ruang
Y kurannya 3 ruang
Z  ukurannya 3 ruang

siapa siapa saja sih yang bisa menggunakan tulisan atau yang belajar stenografi
kita liat aja yukk cekidooot :DD

#Semoga bermanfaat :D#